Sabtu, 12 Agustus 2006

SONIA

Ketika bumi berdentang
Melepas pena kepenatan
Baris berbaris taburkan kesigapan
Kemudian lepas menuju sarang

Hati tak rela untuk berpisah
Hati tak rela untuk menjauh
Rindu sesaat belum terobati
Cinta seketika belum terbalas

Senyuman itu membuatku terpana
Raut elok membuatku terpesona
Sungguh tiada celapa penglihatan
Kau Hawa sempurna

Kaulah nafas hidupku
Kaulah jiwa ragaku
Kau kasih cintaku
Kau harapan pengabdianku

Berkilau mutiara kasih
Bersinar lautan asmara
Sejoli bertaut kian mesra
Ungkapkan aura cinta sejati

Keranda satukan nafas
Berdiri satukan jiwa raga
Tatapan satukan rasa suka
Belaian satukan rasa hati

Begitu sayang hati bertaut
Begitu cinta kalu
Pujaanku soniaku
Sonia pujaanku

Jumat, 11 Agustus 2006

BATU



Batu berarak di pinggir kali
Berderet-deret timbulkan kecurangan
Kesejukan seuntai air tiada guna
Menghantam batu penuh kemarahan

Batu itu keras
Batu itu sombong
Batu itu angkuh
Batu itu sifat

Hati keras bagai batu
Sombongkan kebodohan
Pertahankan kemunafikan
Sifat kepala batu

BAYANGAN SEMU

Terkadang rautmu bersandar
Terkadang harummu berpaling
Terhadap hatimu bertaut
Terkadang jiwamu melepas

Terhadang pesonamu terpancar
Terkadang auramu memudar
Terkadang senyummu menggoda
Terkadang bibirmu mencela

Kebimbangan membuatmu tersiksa
Pilihan membuatmu menderita
Lepaskan semua keinginan
Hilangkan semua tujuan

Kendalikanlah semua perasaan
Sadarkanlah semua pikiran
Akhirilah semua kekurangan
Mulailah semua keikhlasan

Putihkan semua kesadaran
Hitamkan semua pengakuan
Bangunkan semua fenomena
Tidurkan semua perjanjian

Timbulkan semua kebencian

Itu semua membuatku sendiri
Itu semua membuatku pergi
Itu semua membuatku mati
dan itu semua aku tidak peduli

Kamis, 10 Agustus 2006

KAMU

Kamu menghilangkan rasa
Kamu hapuskan asa
Kamu abaikan suara
Kamu tak pedulikan gema

Kamu tak tau aku
Kamu tak mengerti aku
Kamu tak pahami aku
Kamu tak ingin aku

Mulailah lupakan aku
Mulailah hancurkan aku
Mulailah musnahkan aku
Mulailah matikan aku

Aku tidak begitu

Rabu, 09 Agustus 2006

HARIMU

Riang kemilau pagi
Bangunkan keteguhan hati
Sentuhan embun setetes
Hidupkan semangat kepribadian

Bunga di kediaman beranjak dewasa
Wanginya menggoda kasmaran
Takkan kuasa menahan hasrat
Memetik indahnya

Namun tanpa rasa bersalah
Angin semilir hadirkan kelembutan
Kasih sayang pelengkap
Kemudian...

Pergantian kesedihan telah berlalu
Kepedihan berangsur sirna
Coba hapuskan keutuhan kenangan
Lemparkan semua nestapa kepiluan

Hadapi semua dengan senyuman
Tepiskan derita dengan keikhlasan
Pahit manis kehidupan hanya permainan
Kegetiran kuatkan ketabahan

Itu yang kuharapkan diharimu ini

Slamet Ultah Sonia
Maaf.... hanya sehelai bunga yang kuanugerahkan
yang tiada arti dan manfaat
Semoga kesendirianmu segera berakhir

Selasa, 08 Agustus 2006

SUNYI HATI

Detik tidak pernah mau berhenti walau sejenak
Menitpun bergerak menuju jam
Berpuluh kali sembilan agustus terlewati
Slalu dengan derai tawa

Tapi sekarang di sembilan agustus ini ?

Bagiku adalah kesedihan
Ya... kesedihan bagi hatiku
Kesedihan hati yang diwarnai kesunyian
Nyanyian sepi dalam rintihan

Sejah tujuh belas Januari ini
Matahari mengelilingi bumi
Buat nafasku di dunia
Sejak itu pula tangis mewarnai hari-hariku
dalam sunyi dalam sebuah rahasia

Ya... rahasia hati...

yang kegetirannya sangat samar
Membuat jiwaku tercabik-cabik
Tujuh bulan sudah itu berlalu
Namun belum sempurna tertutup luka hatiku

Senin, 07 Agustus 2006

RELAKANLAH AKU

Bulan bersinar benderang
Bintang bertabur seindah berlian
Gemerlap malam riuh gemerincing
Sampaikan kebetahan surga dunia

Aku menatap bungkam
Keramaian kuliat diam
Alam maya begitu sesak
Fenomena hapuskan asa

Nafasku tak menyadari
Bergeming dalam kegundahan
Jiwa tak bergerak hentikan detak
Hati wajah bisu membiru

Melayang jauh tangis kerinduan
Terhempas buaian cinta sejati
Satukan kesedihan semata
Tuntas sudah perjalanan sandiwara

Kutitip belahan hati
Kupercayakan tiga belahan jiwa
Relakan aku pamit, jangan kecewa
Ikhlaskan aku pergi, jangan tangisi

Tetesan do'a yang kuharap
Sempurnakan sebuah ketiadaan
Menanti timbang kehidupan
Menuju keabadian

Sabtu, 05 Agustus 2006

MUTIARAKU

Mutiara putih kemilau
Mutiara bersinar memukau
Mutiara pancarkan keindahan
Mutiara semaikan kesejukan

Kemilaumu musnahkan dendam
Pesonamu hancurkan angkara
Keindahanmu luluhkan kemarahan
Kesejukanmu kukuhkan hati untuk memelukmu

Ketika langit berganti nuansa
Disaat bumi suasana pekat
Walau angin kehilangan arah
Lautpun kesunyian ombak

Cahayamu tetap abadi
Sinarmu tiada lelah
Berteguh hadapi angin berontak
Bertahan diterpaan bandang

Mutiara... inilah dirimu sebenarnya
Mutiaraku mutiara sempurna
Pengobat rindu dikala lara
Sungguh tiada cela

Kamis, 03 Agustus 2006

TIDURLAH BIDADARIKU

Awan mulai kelam
Bulan seakan punah
Bintang pun seakan terhapus
Sunyi menyendiri dibalik kegelapan

Kakimu terkulai Kepala terhempas
Gelap memang kelam
Tetaplah disisiku
Kan slalu merawatmu

Lelapkan hatimu
Lepaskan pikirmu
Lupakan bebanmu
Hilangkan sedihmu

Sampaikan senyum manismu
Hadapkan aura cantikmu
Dekatkan raut indahmu
tidurlah sayang wahai bidadariku...

Rabu, 02 Agustus 2006

SEPENUH HATI

Tatapan matamu begitu indah
Sampai hatiku tak dapat berasa
Senyummu menebar begitu memukau
Hingga jantungku terhenti sesaat

Bibirmu merekah penuh kehangatan
Hingga pikirku tergetar karam
Sentuhan belai jemarimu begitu mesra
Hingga akalku tenggelam

Suaramu basah begitu menggoda
Lembutkan harapan cinta
Dekapanmu begitu dekat
Rindukan keinginan sayang

Aku merindukanmu
Aku menyayangimu
Aku mencintaimu
Sepenuh hatiku