Kamis, 14 Oktober 2010

ALANGKAH BERANINYA KAMU !!!


Ketika Kamu Katakan...dengan mulut manismu
Janggut memanjang adalah pemberontak
Kain setengah betis adalah sebuah penghianatan
Itu Keliru

Ketika Kamu Katakan...dengan air mukamu yang indah
Janggut memanjang diolok-olok dengan tawa sinis
Kain setengah betis disangka penakut
Ini Juga Keliru

Renungkanlah.....

Apakah kamu berani mengatakan hal ini kepada pemilik perintah?
Apakah kamu berani menanggung semua akibat?
Apakah kamu berani menentang perintahnya?
Alangkah beraninya kamu!!!

Inilah salahsatu perintah mulia Nabi Penutup Akhir Zaman
Nabi Seluruh Manusia dan Jin
Yang kamu sebut setiap sholat
Dan kamu sanjung setiap saat

Lalu Untuk apa kamu sebut dan muliakan namanya
Padahal tanpa disadari... kamu telah membantahnya!

Apakah kamu ingin Nabi tidak berkenan atas dirimu
Apakah kamu ingin Sang Khalik murka kepadamu
Apakah kamu ingin azab hujan batu dari langit menerpamu
Atau kilat petir menyambarmu


Diamlah....!!!
Sebelum mulut manismu disumpal tanah merah
Sebelum tangan lembutmu digerumuti lalat
Sebelum wajah indahmu membusuk
Sebelum kamu mati

Jika itu telah terjadi....
Mana nada sombongmu?
Mana wajah angkuhmu?
Semuanya kaku tak berdaya dan tiada guna

Dan ....setelah itu
Kamu relakan tubuhmu melepuh
Kamu ikhlaskan jasadmu terbakar
Gejolak api yang bergolak
Alangkah beraninya kamu menantang neraka!

Sadarlah wahai makhluk yang paling banyak membantah..!!

Sadarlah Sebelum nyawa berpisah dari ragamu
Sadarlah Sebelum sujudmu terhenti batas waktu
Dan kamu tidak dapat kembali
Sementara penyesalanmu tiada akhir
Meskipun menangis air mata darah

janganlah turuti hawa nafsumu
Apa yang Nabi perintahkan terimalah...
Apa yang dilarang tinggalkanlah...

Jumat, 08 Oktober 2010

BARIS

kutatap pagi ke arah timur
kulihat sang bidadari telah hadir
pancarkan cahaya dari barisan semu
hingga membuatku betah berdiri

seandainya aku disana
kan aku sapa dengan senyuman
aku dekap dg kemesraan
aku belai dg rasa cinta

tapi sayang...
aku hanya bisa menatap
menatapmu dari jauh
dengan hati berharap