Gonjang ganjing sudah mereda
Rangkaian mata menjadi saksi
Sekuntum mawar telah memudar
Harumnya sirna tanpa jejak
Keinginan hasrat memacu birahi
Belaian perasa menanggung dosa
Sekuntum mawar telah runtuh
Jatuh berderak tanpa bekas
Bunga seindah berlian telah dipetik
Madunya kering diisap kumbang penghianat
Sekuntum mawar mulai layu
Tergolek lemah tanpa daya
Perjalanan terus berputar
Membisik asa untuk kembali
Sekuntum mawar punya kehendak
Buaian cinta penuh balas
Peristiwa pahit terus mendera
Bagai cambuk meletupkan api
Sekuntum mawar kini menderita
Sendirian tanpa pengakuan
Senyum dan gelak tawa hanya ironi
Isyarat tangis terus terbayang
Sekuntum mawar telah tiada
Menyerahkan jasad tanpa nyawa
Nyatanya kumbang pergi tidak peduli
Tinggalkan nafas di belakang telinga
Sekuntum mawar telah musnah
Hembuskan kalbu penuh duka lara
Sekuntum mawar slalu mengenang
Sekuntum mawar slalu mengingat
Sekuntum mawar slalu merasakan
Sekuntum mawar slalu menanti
belai kasih yang tlah hilang
untuk dikenang