Ketika bumi berdentang
Melepas pena kepenatan
Baris berbaris taburkan kesigapan
Kemudian lepas menuju sarang
Hati tak rela untuk berpisah
Hati tak rela untuk menjauh
Rindu sesaat belum terobati
Cinta seketika belum terbalas
Senyuman itu membuatku terpana
Raut elok membuatku terpesona
Sungguh tiada celapa penglihatan
Kau Hawa sempurna
Kaulah nafas hidupku
Kaulah jiwa ragaku
Kau kasih cintaku
Kau harapan pengabdianku
Berkilau mutiara kasih
Bersinar lautan asmara
Sejoli bertaut kian mesra
Ungkapkan aura cinta sejati
Keranda satukan nafas
Berdiri satukan jiwa raga
Tatapan satukan rasa suka
Belaian satukan rasa hati
Begitu sayang hati bertaut
Begitu cinta kalu
Pujaanku soniaku
Sonia pujaanku
Sabtu, 12 Agustus 2006
Jumat, 11 Agustus 2006
BATU
Batu berarak di pinggir kali
Berderet-deret timbulkan kecurangan
Kesejukan seuntai air tiada guna
Menghantam batu penuh kemarahan
Batu itu keras
Batu itu sombong
Batu itu angkuh
Batu itu sifat
Hati keras bagai batu
Sombongkan kebodohan
Pertahankan kemunafikan
Sifat kepala batu
BAYANGAN SEMU
Terkadang rautmu bersandar
Terkadang harummu berpaling
Terhadap hatimu bertaut
Terkadang jiwamu melepas
Terhadang pesonamu terpancar
Terkadang auramu memudar
Terkadang senyummu menggoda
Terkadang bibirmu mencela
Kebimbangan membuatmu tersiksa
Pilihan membuatmu menderita
Lepaskan semua keinginan
Hilangkan semua tujuan
Kendalikanlah semua perasaan
Sadarkanlah semua pikiran
Akhirilah semua kekurangan
Mulailah semua keikhlasan
Putihkan semua kesadaran
Hitamkan semua pengakuan
Bangunkan semua fenomena
Tidurkan semua perjanjian
Timbulkan semua kebencian
Itu semua membuatku sendiri
Itu semua membuatku pergi
Itu semua membuatku mati
dan itu semua aku tidak peduli
Terkadang harummu berpaling
Terhadap hatimu bertaut
Terkadang jiwamu melepas
Terhadang pesonamu terpancar
Terkadang auramu memudar
Terkadang senyummu menggoda
Terkadang bibirmu mencela
Kebimbangan membuatmu tersiksa
Pilihan membuatmu menderita
Lepaskan semua keinginan
Hilangkan semua tujuan
Kendalikanlah semua perasaan
Sadarkanlah semua pikiran
Akhirilah semua kekurangan
Mulailah semua keikhlasan
Putihkan semua kesadaran
Hitamkan semua pengakuan
Bangunkan semua fenomena
Tidurkan semua perjanjian
Timbulkan semua kebencian
Itu semua membuatku sendiri
Itu semua membuatku pergi
Itu semua membuatku mati
dan itu semua aku tidak peduli
Kamis, 10 Agustus 2006
KAMU
Kamu menghilangkan rasa
Kamu hapuskan asa
Kamu abaikan suara
Kamu tak pedulikan gema
Kamu tak tau aku
Kamu tak mengerti aku
Kamu tak pahami aku
Kamu tak ingin aku
Mulailah lupakan aku
Mulailah hancurkan aku
Mulailah musnahkan aku
Mulailah matikan aku
Aku tidak begitu
Kamu hapuskan asa
Kamu abaikan suara
Kamu tak pedulikan gema
Kamu tak tau aku
Kamu tak mengerti aku
Kamu tak pahami aku
Kamu tak ingin aku
Mulailah lupakan aku
Mulailah hancurkan aku
Mulailah musnahkan aku
Mulailah matikan aku
Aku tidak begitu
Rabu, 09 Agustus 2006
HARIMU
Riang kemilau pagi
Bangunkan keteguhan hati
Sentuhan embun setetes
Hidupkan semangat kepribadian
Bunga di kediaman beranjak dewasa
Wanginya menggoda kasmaran
Takkan kuasa menahan hasrat
Memetik indahnya
Namun tanpa rasa bersalah
Angin semilir hadirkan kelembutan
Kasih sayang pelengkap
Kemudian...
Pergantian kesedihan telah berlalu
Kepedihan berangsur sirna
Coba hapuskan keutuhan kenangan
Lemparkan semua nestapa kepiluan
Hadapi semua dengan senyuman
Tepiskan derita dengan keikhlasan
Pahit manis kehidupan hanya permainan
Kegetiran kuatkan ketabahan
Itu yang kuharapkan diharimu ini
Slamet Ultah Sonia
Maaf.... hanya sehelai bunga yang kuanugerahkan
yang tiada arti dan manfaat
Semoga kesendirianmu segera berakhir
Bangunkan keteguhan hati
Sentuhan embun setetes
Hidupkan semangat kepribadian
Bunga di kediaman beranjak dewasa
Wanginya menggoda kasmaran
Takkan kuasa menahan hasrat
Memetik indahnya
Namun tanpa rasa bersalah
Angin semilir hadirkan kelembutan
Kasih sayang pelengkap
Kemudian...
Pergantian kesedihan telah berlalu
Kepedihan berangsur sirna
Coba hapuskan keutuhan kenangan
Lemparkan semua nestapa kepiluan
Hadapi semua dengan senyuman
Tepiskan derita dengan keikhlasan
Pahit manis kehidupan hanya permainan
Kegetiran kuatkan ketabahan
Itu yang kuharapkan diharimu ini
Slamet Ultah Sonia
Maaf.... hanya sehelai bunga yang kuanugerahkan
yang tiada arti dan manfaat
Semoga kesendirianmu segera berakhir
Selasa, 08 Agustus 2006
SUNYI HATI
Detik tidak pernah mau berhenti walau sejenak
Menitpun bergerak menuju jam
Berpuluh kali sembilan agustus terlewati
Slalu dengan derai tawa
Tapi sekarang di sembilan agustus ini ?
Bagiku adalah kesedihan
Ya... kesedihan bagi hatiku
Kesedihan hati yang diwarnai kesunyian
Nyanyian sepi dalam rintihan
Sejah tujuh belas Januari ini
Matahari mengelilingi bumi
Buat nafasku di dunia
Sejak itu pula tangis mewarnai hari-hariku
dalam sunyi dalam sebuah rahasia
Ya... rahasia hati...
yang kegetirannya sangat samar
Membuat jiwaku tercabik-cabik
Tujuh bulan sudah itu berlalu
Namun belum sempurna tertutup luka hatiku
Menitpun bergerak menuju jam
Berpuluh kali sembilan agustus terlewati
Slalu dengan derai tawa
Tapi sekarang di sembilan agustus ini ?
Bagiku adalah kesedihan
Ya... kesedihan bagi hatiku
Kesedihan hati yang diwarnai kesunyian
Nyanyian sepi dalam rintihan
Sejah tujuh belas Januari ini
Matahari mengelilingi bumi
Buat nafasku di dunia
Sejak itu pula tangis mewarnai hari-hariku
dalam sunyi dalam sebuah rahasia
Ya... rahasia hati...
yang kegetirannya sangat samar
Membuat jiwaku tercabik-cabik
Tujuh bulan sudah itu berlalu
Namun belum sempurna tertutup luka hatiku
Senin, 07 Agustus 2006
RELAKANLAH AKU
Bulan bersinar benderang
Bintang bertabur seindah berlian
Gemerlap malam riuh gemerincing
Sampaikan kebetahan surga dunia
Aku menatap bungkam
Keramaian kuliat diam
Alam maya begitu sesak
Fenomena hapuskan asa
Nafasku tak menyadari
Bergeming dalam kegundahan
Jiwa tak bergerak hentikan detak
Hati wajah bisu membiru
Melayang jauh tangis kerinduan
Terhempas buaian cinta sejati
Satukan kesedihan semata
Tuntas sudah perjalanan sandiwara
Kutitip belahan hati
Kupercayakan tiga belahan jiwa
Relakan aku pamit, jangan kecewa
Ikhlaskan aku pergi, jangan tangisi
Tetesan do'a yang kuharap
Sempurnakan sebuah ketiadaan
Menanti timbang kehidupan
Menuju keabadian
Bintang bertabur seindah berlian
Gemerlap malam riuh gemerincing
Sampaikan kebetahan surga dunia
Aku menatap bungkam
Keramaian kuliat diam
Alam maya begitu sesak
Fenomena hapuskan asa
Nafasku tak menyadari
Bergeming dalam kegundahan
Jiwa tak bergerak hentikan detak
Hati wajah bisu membiru
Melayang jauh tangis kerinduan
Terhempas buaian cinta sejati
Satukan kesedihan semata
Tuntas sudah perjalanan sandiwara
Kutitip belahan hati
Kupercayakan tiga belahan jiwa
Relakan aku pamit, jangan kecewa
Ikhlaskan aku pergi, jangan tangisi
Tetesan do'a yang kuharap
Sempurnakan sebuah ketiadaan
Menanti timbang kehidupan
Menuju keabadian
Sabtu, 05 Agustus 2006
MUTIARAKU
Mutiara putih kemilau
Mutiara bersinar memukau
Mutiara pancarkan keindahan
Mutiara semaikan kesejukan
Kemilaumu musnahkan dendam
Pesonamu hancurkan angkara
Keindahanmu luluhkan kemarahan
Kesejukanmu kukuhkan hati untuk memelukmu
Ketika langit berganti nuansa
Disaat bumi suasana pekat
Walau angin kehilangan arah
Lautpun kesunyian ombak
Cahayamu tetap abadi
Sinarmu tiada lelah
Berteguh hadapi angin berontak
Bertahan diterpaan bandang
Mutiara... inilah dirimu sebenarnya
Mutiaraku mutiara sempurna
Pengobat rindu dikala lara
Sungguh tiada cela
Mutiara bersinar memukau
Mutiara pancarkan keindahan
Mutiara semaikan kesejukan
Kemilaumu musnahkan dendam
Pesonamu hancurkan angkara
Keindahanmu luluhkan kemarahan
Kesejukanmu kukuhkan hati untuk memelukmu
Ketika langit berganti nuansa
Disaat bumi suasana pekat
Walau angin kehilangan arah
Lautpun kesunyian ombak
Cahayamu tetap abadi
Sinarmu tiada lelah
Berteguh hadapi angin berontak
Bertahan diterpaan bandang
Mutiara... inilah dirimu sebenarnya
Mutiaraku mutiara sempurna
Pengobat rindu dikala lara
Sungguh tiada cela
Kamis, 03 Agustus 2006
TIDURLAH BIDADARIKU
Awan mulai kelam
Bulan seakan punah
Bintang pun seakan terhapus
Sunyi menyendiri dibalik kegelapan
Kakimu terkulai Kepala terhempas
Gelap memang kelam
Tetaplah disisiku
Kan slalu merawatmu
Lelapkan hatimu
Lepaskan pikirmu
Lupakan bebanmu
Hilangkan sedihmu
Sampaikan senyum manismu
Hadapkan aura cantikmu
Dekatkan raut indahmu
tidurlah sayang wahai bidadariku...
Bulan seakan punah
Bintang pun seakan terhapus
Sunyi menyendiri dibalik kegelapan
Kakimu terkulai Kepala terhempas
Gelap memang kelam
Tetaplah disisiku
Kan slalu merawatmu
Lelapkan hatimu
Lepaskan pikirmu
Lupakan bebanmu
Hilangkan sedihmu
Sampaikan senyum manismu
Hadapkan aura cantikmu
Dekatkan raut indahmu
tidurlah sayang wahai bidadariku...
Rabu, 02 Agustus 2006
SEPENUH HATI
Tatapan matamu begitu indah
Sampai hatiku tak dapat berasa
Senyummu menebar begitu memukau
Hingga jantungku terhenti sesaat
Bibirmu merekah penuh kehangatan
Hingga pikirku tergetar karam
Sentuhan belai jemarimu begitu mesra
Hingga akalku tenggelam
Suaramu basah begitu menggoda
Lembutkan harapan cinta
Dekapanmu begitu dekat
Rindukan keinginan sayang
Aku merindukanmu
Aku menyayangimu
Aku mencintaimu
Sepenuh hatiku
Sampai hatiku tak dapat berasa
Senyummu menebar begitu memukau
Hingga jantungku terhenti sesaat
Bibirmu merekah penuh kehangatan
Hingga pikirku tergetar karam
Sentuhan belai jemarimu begitu mesra
Hingga akalku tenggelam
Suaramu basah begitu menggoda
Lembutkan harapan cinta
Dekapanmu begitu dekat
Rindukan keinginan sayang
Aku merindukanmu
Aku menyayangimu
Aku mencintaimu
Sepenuh hatiku
Langganan:
Postingan (Atom)