Aku menjadi seorang pengelana
Menikmati kesendirian setiap senja
Yang slalu Haus dengan rasa cinta
Dan Lapar dengan rasa perindu
Sebuah Perjalanan dimulai
Ketika dirimu hadir dalam anganku
Pamerkan keperkasaan dan kejayaan
Hingga membuat hatiku terpikat
Dimataku kamu begitu sempurna
Kamu selalu membuatku puas
Hingga Ronggaku terasa penuh
Dan Tulang sendiku terasa kaku dan luluh
Aku semakin terpesona
Ketika dirimu hadir dalam pangkuanku
Kemudian Kamu curahkan kasih dan perhatian
Membuat cintaku dalam dan semakin dalam
sebenarnya.....
Aku dan dirimu menyadari
jiwaku tak mungkin dimiliki sepenuhnya
karena aku adalah permaisuri
singgasana raja yang hilang dalam perang
Waktu ke waktu kita lalui kebersamaan
Hingga sampai di titik kejenuhan
Aku merasakan dirimu semakin belang
Bagaikan ular mempermainkan lidah
Perjalanan semakin berliku
Ketika kutemukan dirimu mulai bosan
Semua yang aku korbankan
Hanya dinilai sebuah kenang-kenangan
Pesonamu terasa mulai memudar
Saat kau tancapkan belati dari belakang
Kau kemudikan aku kian garang
Membuatku menangis dalam sekam
Kesedihanku semakin memuncak
Ketika diriku mulai kau tinggalkan
Kau hina aku seperti sampah yang tiada guna
Aku yang dulu kau puja kini terbuang
aku putuskan untuk diam
Aku tegarkan seluruh angan-angan
Hingga Penyesalan yang tiada akhir
Isak tangis tiada batas
Aku terpuruk dalam ketidakpastian
Airmataku deras menembus bumi
Badai menerpa tanpa rasa berdosa
Sampai tak terasa lututku terjungkal
Aku pamit untuk pergi
Meninggalkan semua asa dan rasa
Meski hatiku sakit kian parah
Aku masih bisa berjalan...
Tak bisa kubohongi diriku sendiri
Terima kasih Kau telah menganugrahkan warna warni
menjadikan aku sebagian dalam perjalanan hidupmu
dan tak mungkin kuhapus dalam jejakku
dan...Ketika mengingat semua ini
Terkadang hatiku merasa benci
Tapi...Terkadang hatiku merasa rindu
Benci tapi rindu