Detik tidak pernah mau berhenti walau sejenak
Menitpun bergerak menuju jam
Berpuluh kali sembilan agustus terlewati
Slalu dengan derai tawa
Tapi sekarang di sembilan agustus ini ?
Bagiku adalah kesedihan
Ya... kesedihan bagi hatiku
Kesedihan hati yang diwarnai kesunyian
Nyanyian sepi dalam rintihan
Sejah tujuh belas Januari ini
Matahari mengelilingi bumi
Buat nafasku di dunia
Sejak itu pula tangis mewarnai hari-hariku
dalam sunyi dalam sebuah rahasia
Ya... rahasia hati...
yang kegetirannya sangat samar
Membuat jiwaku tercabik-cabik
Tujuh bulan sudah itu berlalu
Namun belum sempurna tertutup luka hatiku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar